Wisata Unik ke Desa Trunyan Bali, Tradisi Pemakaman yang Penuh Misteri
Wisata Unik ke Desa Trunyan Bali, Tradisi Pemakaman yang Penuh Misteri

Wisata Unik ke Desa Trunyan Bali, Tradisi Pemakaman yang Penuh Misteri

Wisata Desa Trunyan Bali – Coba tempat wisata baru dengan tema yang berbeda, tentunya bisa menambah eksperiens kamu selama berpetualang menjelajah kota, pulau, atau negara tertentu. Bali bisa menjadi destinasi yang pas banget untuk sobat tiket yang hobi jalan-jalan, dan haus akan tempat wisata unik dan mengesankan.

Datang ke Bali, nggak boleh melewatkan untuk datang ke Desa Trunyan ya, sobat tiket. Di sini, kamu bisa merasakan sensasi berlibur dengan cara yang berbeda dan pastinya unik banget, dan penuh misteri! Tertarik untuk tau lebih lanjut? Yuk, baca ulasannya di bawah ini!

Fakta Unik Desa Trunyan Bali, Cara Baru Nikmatin Liburan Seru!

Memasuki desa ini, tentunya aura mistis akan langsung terpancar ya, sobat tiket. Kamu mungkin bertanya-tanya, untuk apa liburan ke tempat pemakaman? Eits, bukan sekedar pemakaman yang biasa kamu temui lho, sobat tiket. Ada yang berbeda dan unik banget dari cara pemakanan di Desa Trunyan Bali. Itu sebabnya kamu wajib banget ke sini saat di Bali!

Ada beberapa fakta yang wajib kamu tahu nih, sobat tiket, dari Desa Trunyan Bali. Seperti berikut ini:

1. Diberlakukan Syarat untuk Bisa Dimakamkan di Desa Trunyan

Kamu tau nggak sih, sobat tiket? Ternyata, tidak semua jenazah bisa dimakamkan di desa ini, lho. Yup, ada syarat-syarat yang diberlakukan untuk keluarga yang ingin memakamkan anggota keluarga merek yang meninggal di pemakaman unik ini. Salah satu alasannya adalah karena hanya terdapat 11 ruang Mepasah untuk 11 jenazah saja.

Namun, syarat lainnya juga ada, lho. Seperti bayi dan anak-anak yang giginya sudah tanggal, mereka yang sudah dewasa dan meninggal secara wajar, serta mereka yang meninggal akibat kecelakaan, dll.

2. Jenazah di Pemakaman ini Tidak Menimbulkan Bau Busuk

Hal lain yang unik dari Desa Trunyan adalah jenazah yang diletakkan di pemakaman ini tidak menimbulkan bau meskipun tidak dikubur dalam tanah atau peti. Masyarakat di desa ini percaya, bahwa pohon besar bernama Taru Menyan di tengah-tengah pemakaman inilah yang menghilangkan aroma bau menjadi harum.

Bahkan, penduduk sekitar mempercayai bahwa akar dari pohon besar inilah yang mampu menyerap bau busuk dari jenazah di pemakaman ini. Sehingga, begitu kamu memasuki pemakaman di Desa Trunyan, kamu tidak akan mencium bau busuk yang biasanya keluar dari jenazah yang telah dikubur.

3. Memiliki Kesenian Kuno Berupa Barong Brutuk

Desa Trunyan tidak hanya dikenal dengan pemakaman yang unik saja. Melainkan juga ada kesenian tradisional berupa Barong Brutuk yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke kawasan ini. Barong Brutuk merupakan barong khas Bali yang dipercaya sebagai simbol penguasa di Desa Trunyan. Yaitu Ratu Sakti Pancering Jagat dan Ida Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar

Para penari yang terpilih untuk memerankan sebagai Barong Brutuk ini biasanya laki-laki, dan harus menjalankan karantina selama 42 hari lamanya, sobat tiket. Dalam proses karantina atau penyucian ini, terdapat beberapa larangan untuk dilakukan. Seperti tidak berhubungan dengan wanita.

Barong Brutuk ini akan menggunakan daun pisang yang dikeringkan sebagai pakaian mereka, dengan topeng yang berbeda dari barong di Bali pada umumnya. Barong Brutuk pelaksanaannya dilakukan selama 2 tahun sekali saat upacara Ngusaba Kapat di Pura Pancering Jagat, Desa Trunyan.

4. Mayat-Mayat yang Sudah Menjadi Tulang Dikumpulkan Menjadi Satu

Dikarenakan lahan yang terbatas, mayat-mayat yang sudah berubah menjadi tulang-belulang akan dikumpulkan menjadi satu. Setelahnya, jenazah baru bisa diletakkan di pemakaman yang hanya ditutupi dengan bambu-bambu yang dipersiapkan oleh keluarga mereka.

Dalam pemakaman di Desa Trunyan ini, jenazah hanya diletakkan di tanah, tanpa peti ataupun kain kafan seperti pada umumnya. Kemudian anggota keluarga lainnya harus menyediakan bambu untuk menutup kuburan, serta sesaji yang diletakkan berdekatan dengan pemakaman anggota keluarga mereka.

Cara Menuju Desa Trunyan Bali

Desa Trunyan Bali berlokasi di Kintamani, tepatnya di tepi Danau Batur Kintamani. Untuk bisa pergi ke desa ini, kamu harus menyewa perahu yang berada di Dermaga Kedisan, dengan biaya yang perlu dibayarkan sebesar Rp50.000 – Rp100.000. Waktu yang kamu butuhkan untuk tiba di Desa Trunyan dengan menggunakan perahu adalah sekitar 30 menit lamanya.

Destinasi wisata memang untuk menenangakan pikiran, tapi bermain game online slot juga bisa membuat pikiran kita jadi baik loh karena game online slot di buat untuk kesenangan dan apabila menang itu hanya sebuah bonus dari keberuntungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.